Nama : Stephanie Octaviani
Kelas : 4EB19
Npm : 21209655
Mata kuliah : Etika Profesi Akuntansi
Dosen : Delvita Dita Putri A
Perkelahian pelajar yang
merusak infrastruktur yang ada dimasyarakat sekitar
Banyak
sekali pelajar sekarang yang seperti tidak mengerti tentang etika. Pelajar terlalu
banyak menggunakan emosi dan ego mereka semua. Sehingga menimbulkan keributan
antar sesame pelajar lainnya. Tawuran yang sering mereka lakukan dengan anak sekolah
lain ataupun dengan masyarakat yang ada di sekitar lingkungan sekolah mereka
sendiri. Dari tawuran yang mereka lakukan menyebabkan banyaknya infrastruktur
yang ada dimasyarakat sekitar menjadi rusak dan merugikan para masyarakat yang
ada dilikungan terjadinya tawuran tersebut. Seperti contoh tawuran yang pernah
terjadi di SMA yang ada di Jakarta dengan SMA lainnya. Tawuran pun bukan hanya
dengan berantem atau hanya adu mulut, terkadang ada siswa yang membawa senjata
tajam seperti cerulit dan pedang.
Senjata
tajam yang mereka bawa pun dapat melukai orang lain. Tawuran pun bisa terjadi
karena faktor lingkungan yang ada disekitarnya. Para pelajar bisa tawuran
karena banyak contoh-contoh yang tidak baik yang sering mereka lihat sehingga
mereka dapat melakukan tindakan seperti itu juga. Namun seharusnya sebagai
pelajar tidak mengikuti tindakan yang tidak baik. Mereka sudah tahu mana hal
yang buruk untuk diri mereka dan mana tindakan yang baik. Sebuah permasalahan
seharusnya bisa diselesaikkan dengan cara baik-baik tanpa adanya sebuah
keributan terjadi. Infrastruktur yang ada dilingkungan seharusnya dapat dipakai
dengan baik tanpa harus ada kerusakan karena sebuah tawuran yang pelajar maupun
para mahasiswa yang membuatnya terjadi. Karena tawuran yang sering terjadi
dapat membuat masyarakat yang ada dilingkungan tersebut ikut merasa marah
karena tindakan seorang pelajar seperti bukan seorang pelajar. Seperti seorang
preman yang tidak diajarin bagaimana menyelesaikan masalah dengan etika yang
baik.
Karena
tawuran sering terjadi sehingga polisi datang untuk menghentikan tindakan
anarkis yang para mahasiswa atau pelajar lakukan. Apabila polisi tidak ada yang
datang maka akan semakin banyak sekali infrastruktur yang akan rusak dan tidak
dapat dipergunakan kembali. Walau polisi sudah datang para pelajar pun masih
belom menghentikan tindakan mereka. Tawuran yang mereka lakukan terkadang dapat
melukai atau membunuh temannya sendiri. Karena para pelajar yang susah dibilang
maka polisi mengambil tindakan menahan para pelajar yang menjadi provokator
atau yang menjadi ketua dan para pelajar lainnya yang ikut dalam tawuran
tersebut dibawa ke kantor polisi. Dan ada pun pelajar yang sampai melukai dan
membawa senjata tajam di hokum penjara. Tindakan yang seharusnya tidak terjadi
di pelajar. Karena dipendidikannya mereka diajarkan tentang sebuah etika dengan
baik.
Pendapat
saya seorang pelajar tidak seharusnya melakukan tindakan yang tidak baik. Karena
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Dapat merusakkan insfrastruktur
yang ada di masyarakat sekitar. Seharusnya mereka melakukan dengan cara
bagaimana beretika sesama pelajar maupun masyarakat disekitar. Dari pelajaran
etika yang guru mereka ajarkan seharusnya mereka dapat menerapkannya di diri
mereka sendiri dan di masyarakat sekitar. Kita dapat memulai dengan tidak
mencela orang lain, berkata jujur, berkomunikasi dengan baik, menjaga nama baik
keluarga sehingga dengan melakukan hal tersebut tidak akan terjadi keributan
antar sesama pelajar. Dan infrastruktur yang ada dilingkungan dapat dipakai
bersama dan menjaga dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar