Minggu, 22 April 2012
Nama : Stephanie Octaviani
Kelas : 3eb19
NPM : 21209655
Tugas : Bahasa inggris bisnis 2
DIALOGUE TODAY ISSUE
Fani : hi guys, what you guys name?
Feril : My name is Feril.
Fina : My name is Fina.
Fani : feril and fina do you guys know about the lattest news
Fina : I think today's latest news is the news about fuel prices will rise again
Feril :yes, the president said, “world oil prices rise again, so would the fuel oil prices rose again.”
Fani : What impact do you think will happen when oil rises.?
Fina : The first immediate impact is the rising price of goods, especially foods.
Feril : Another impact is the rising cost of transportation and distribution of goods and services
Fani : In addition, the increase in fuel oil will increase the rate of inflation, purchasing power declined, almost certainly will increase the number of poor people
Feril : Not surprisingly, if any government plans to increase fuel oil, will be greeted with a rejection of the various groups
Fina : yes i watch the news about LSI survey results with respondents from all provinces in Indonesia, 86% of people reject the increase of fuel oil
Fani : starting from experts and experts from various fields of science debate. Much of community activists and students staged protests in the streets, from peaceful marches to demonstrations that sometimes lead to anarchy was done. Several students were arrested for suspected involvement with a violent demonstration
Feril : Fuel hike is a form of policies to improve the liberalization of oil and gas from the upstream - downstream committed by foreigners
Fani : and of course the benefit is a foreign party and harmed its own people
Fina : as well as women societies who most feel the impact of these increases that governs the management of family finances. With limited funds, the women will think how to pay for school children - children, family health costs, etc..
Feril : because to the action of the government peacefully rarely listen to the aspirations of its people as a form of alignments to the little people, the students conduct demonstrations of their aspirations in order to be considered by the government.
Fina : There is no intention of students to do a demo to violence. It's just a very dynamic field conditions, there are things that can’t be expected that sometimes leads to anarchism
Fani : yes, very true
Feril : Actions by the community that cannot be prevented
Fani : yes, If the government is entitled to make a policy of fuel oil increases, the public is also entitled to ask what is the reason oil prices could rise
Fina : Indonesia oil resources in the future will be more exhausted if the Indonesian people always buy the fuel is continuously
Feril : society should reduce the use of fuel oil and find alternative fuels, so fuel in Indonesia is not quickly exhausted
Fani : and finally called on all parties to scrutinize and monitor the developments, as well as wary of the government's efforts to raise fuel oil without the approval of Parliament. People must be aware of their rights have been violated by the government
Fina : the conlusion I can take from our conversation is, Fani said, “There is no intention of students to do a demo to violence. It's just a very dynamic field conditions, there are things that can’t be expected that sometimes leads to anarchism”. And its because as Feril said about, “if any government plans to increase fuel oil, will be greeted with a rejection of the various groups.”. I wish there’ll be a conclusion about this matter
Feril & Fani : Agree
Sabtu, 21 April 2012
SURAT BALASAN PENOLAKAN PENAWARAN
MOUNTLEBAND CORPORATION
109 THE FIFTH STREET
SINGAPORE 009
Your Ref. : No. 028/DT/SP/1991 23 Maret 2004
Our Ref. : No. 042/SP/PM/1991
PT. Cahaya Abadi
Jl. Sentosa Raya No 123. Tlp.021-45678193
Bandung 14657, West Java
Indonesia
Dear Mrs Stephanie,
I hereby respond to the offer letter requesting the computer a few days ago.
I thank you for your interest to become an agent for my company's overall product. But then, there are agencies that offer computer company first. I hope you can come back to this company and your offer. Most likely I will consider your offer. for your attention I thank you.
Sincerely Yours,
Dimas Setya
Direktur
Nama :Stephanie.Octaviani
Kelas : 3EB19
Npm : 21209655
Dosen : WIJANARKO AGUS WIBOWO, MHUM.
Mata kuliah : Bahasa Inggris Bisnis 2
SURAT BISNIS PENAWARAN
PT. CAHAYA ABADI
Jl. Sentosa Raya No 123. Tlp.021-45678193
Bandung 14657, West Java
INDONESIA
Ref. No. 028/DT/SP/1991 11 Maret 2004
Mountleband Corporation.
109 The Fifth Street,
Singapore 009
Dear sir,
With this letter, first let us introduce our company. Our company named PT LIGHT ABADI we are computer distributor.
According to the information we got from tempo newspaper, your company Mountleband Corporation was in need of new computers, for your new company in Singapore.
regarding to that, allow us to offer several computer products that we sell. Together with this letter we attach a list and prices of our products.
If your company need our services, then you can contact us via telephone number 021-4562738 and we are ready to serve the needs of your company. Our computer prices starts from $ 500. We will give special discount for your company when ordering more than 10 computer units starts from $ 150.
We hope that this offer can proceed in the form of a mutually beneficial partnership for both parties. If you are interested in our product offering, we are ready to talk more about our computer products.
Thus we submit the offer letter,thank you for your attention to our letters.
Sincerely Yours,
Stephanie Octaviani
Marketing Manager
Nama : Stephanie octaviani.
Kelas : 3EB19.
NPM : 21209655.
Dosen : WIJANARKO AGUS WIBOWO, MHUM.
Mata kuliah : Bahasa Inggris Bisnis 2
Senin, 07 November 2011
PERBEDAAN ANTARA KAU DAN AKU
Clara adalah seorang putri dari keluarga kaya raya, semua kehidupan dia sangat tercukupi dan telah dipenuhi oleh orangtuanya. Akan tetapi keluarganya sudah tidak utuh lagi. Ke dua orang tuanya telah berpisah. Dan clara tinggal bersama ibunya. Dia di besarkan oleh ibunya. Dan tidak lama setelah ibunya berpisah, ibunya pun menikah lagi. Dan clara mempunyai seorang ayah baru. Ayah tirinya sangat menyanyangi dia. Dia anak satu-satunya di keluarganya. Dia anak tunggal. Sehingga orangtuanya akan menyediakan apa saja yang di perlukan oleh clara. dia beranjak dewasa, dan dia pun berkuliah di kedokteran.
Dia mempunyai pacar yang tidak seiman. Mereka menjalin hubungan tanpa orangtua clara tahu. Clara beragama non muslim dan dimas pacar clara beragama muslim. Dimas dari keluarga sederhana, tidak seperti clara. akan tetapi Mereka saling mencintai dan jatuh cinta. Dimas berkuliah di jurusan arsitektur. Hubungan mereka harmonis, walau terkadang ada masih pertengkaran dia antara keduanya. Sampai mereka berdua lulus, mereka masih berhubungan. Pada suatu hari dimas berbicara kepada clara.
“ clara, aku mau menemui kedua orangtuamu untuk memberi tahu hubungan kita”.
“ apakah kamu sudah siap dengan semua resikonya nanti, jika kamu bertemu dengan kedua orangtuaku?” tanya clara.
Orangtua clara yaitu ibunya sangat tegas dan ibunya tidak akan merestui hubungan mereka berdua, karena perbedaan agama tersebut.
“ saya siap dengan semua resikonya, saya sangat menyanyangi dan mencintaimu”jawab dimas.
“ saya juga sangat mencintai dan menyanyangiMu ” ucap clara dalam hati.
Lalu clara menemui dimas dengan keluarganya. Dimas pun bertemu dengan keluarganya clara.
“ selamat siang tante ” ucap dimas.
“ siang ” jawab ibunya clara.
“ saya dimas, saya datang kesini karena saya ingin memberitahu kalau saya adalah pacar dari anak tante ” Ucap dimas.
“ sejak kapan kalian berpacaran ? ” Tanya ibunya clara.
“ sejak kita masih kuliah tante ” jawab dimas.
Di rumah clara dimas pun di ajukkan pertanyaan yang banyak oleh orangtuanya. Dan akhirnya pun ibunya tahu kalau dimas tidak seagama dengan clara. dimas pun di nasehati oleh orangtuanya clara. clara juga di nasehati oleh orangtuanya. Tetapi karena clara sangat mencintai dimas, dia tidak ingin putus dengan dimas. Dan akhirnya mereka berhubungan tanpa sepengetahuan orangtuanya clara lagi. Lalu dimas memperkenalkan keluarganya ke clara. dan clara pun berkenalan dengan orangtuanya dimas. Orangtua dimas memperlakukan clara sangat baik. Mereka di restui hubungannya oleh orangtuanya dimas. Lama hubungan mereka berjalan orangtua clara mengetahui kalau anaknya masih menjalin hubungan dengan dimas.
Pada suatu hari mereka ingin merencanakan pernikahan, clara sudah berpindah agama menjadi muslim mengikuti dimas. Ibunya clara mengetahui kalau clara pindah agama, ibunya sangat marah kepada clara dan juga dimas. Mereka pun bertengkar. Sampai akhirnya mereka yang ingin merencanakan pernikahan diam-diam tanpa sepengetahuan ibunya clara pun batal. Dan dimas dibawa oleh orangtuanya clara ke kantor polisi. Dan dimas dituduh telah menculik clara. akan tetapi clara membela dimas dikantor polisi. Dan setelah perdebatan panjang akhirnya clara di bawa pulang oleh kedua orangtuanya. Pada sampai dirumahnya clara di marahin oleh ibunya karena dia telah berpindah agama tanpa persetujuan orangtuanya juga karena dia akan menikah dengan dimas tanpa persetujuan orangtuanya terlebih dahulu. Clara menangis semalaman di kamarnya.
Clara dilarang keluar rumah oleh orangtuanya dan dilarang menemui dimas. Dia sangat depresi dengan kejadian malam itu. Clara tidak mau makan dan mandi. Clara hanya diam, dia tidak menjawab setiap omongan yang keluar dari ibunya. Dia sangat kecewa dengan perlakuan ibunya terhadap dimas. Dia hanya memikirkan keadaan dimas tanpa memikirkan keadaan dirinya. Pada suatu hari adik sepupunya datang menemuinya, melihat keadaan kakak sepupunya. Lalu adiknya membujuk kakaknya dan mengajak kakaknya bercanda dengannya. Akhirnya clara mau makan setelah di bujuk oleh adiknya dan clara mau mandi. Setelah selesai semuanya clara pun hanya mau berbicara kepada adiknya. Dia tidak mau berbicara selain dengan adiknya. Adiknya pun mendengarkan segala keluh kesahnya sambil menghibur kakaknya. Kakaknya pun tertidur di pundak adiknya. Lalu adiknya membaringkan dia ke bantal agar tidak sakit dan pegal kepalanya. Sore hari telah tiba, adiknya mau pulang ke rumahnya. Lalu kakak sepupunya kembali hanya terdiam. Adiknya sangat khawatir dan tidak tega meninggalkan kakak sepupunya hanya sendiri dan terdiam, tanpa ada tawa. Adiknya berjanji akan datang kembali untuk bermain kembali dengan clara. walau hanya kakak sepupu, adiknya sangat menyanyangi clara. dia menginginkan kakaknya kembali ceria seperti dahulu.
Dan clara pun dibawa oleh orangtuanya ke luar negeri. Clara dibawa oleh orangtuanya untuk menjauhi clara dengan dimas. Akan tetapi akal clara tidak sedikit, dia selalu mempunyai ide-ide cerdik melebihi ibunya. Clara masih tetap berhubungan dengan dimas walau dia telah dibawa pergi jauh. Clara selalu menelepon dimas untuk menanyakan kabarnya. Clara pun memberi tahu bahwa dia telah dibawa pergi oleh orangtuanya keluarga negeri. Dan clara menyuruh dimas untuk menyusul clara, dan menyuruh dimas untuk bekerja di Negara tersebut saja. Sambil menjemput clara pulang ke Indonesia.
“ dimas kamu kesini dong, kalau kamu mencintai saya jemput saya dan susul saya ke sini ” ucap clara.
“ saya tidak mempunyai uang banyak, kalau saya kesana, saya harus mengumpulkan uang dulu dari kerjaan saya dan saya harus menyelesaikan pekerjaan saya ini ” jawab dimas.
dimas ingin bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang sudah dia ambil dan kerjakan. Tapi clara masih sangat menginginkan dimas untuk datang dan menjemputnya. Lalu clara mencoba berbicara dan membujuk dimas untuk datang menyusulnya.
“ dimas kesini, jemput saya dan mari kita selesaikan masalah ini dengan orangtua saya, agar kita dapat berhubungan kembali ” kata clara.
“ insya allah ” jawab dimas.
Dan sampai sekarang dimas belum datang untuk menemui clara. juga hubungan mereka berdua masih belum ada kejelasannya. Kalau ibunya clara masih belum merestui mereka berdua. Dan dengan sabar mereka mencoba untuk mengambil hati dan membujuk orangtua clara untuk merestui hubungan mereka.
Nama : Stephanie octaviani
Kelas : 3EB19
Npm : 21209655
Pelajaran : bahasa Indonesia 2
Dosen : Diah Nurmalasari, SPd
Sabtu, 08 Oktober 2011
RESENSI
RESENSI
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku.
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.
Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi.
a. Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
b. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
c. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
d. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan
Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.
1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis informatif namun memuat analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa diterapkan bersamaan.
Umumnya resensi terdiri dari :
a. Judul
Judul resensi harus menarik dan selaras dengan keseluruhan isi resensi
b. Identitas buku
meliputi judul buku(judul asli dan Modern.terjemahan),penulis, penerbit, tahun terbit, tebal buku.
c. Isi
Meliputi
- ulasan singkat isi
- keunggulan buku,
- kelemahan buku,
- rumusan kerangka
d. Penutup
Penutup resensi biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Selain itu dapat juga berisi kelemahan buku.
Komponen resensi novel
Komponen yang dapat dibahas dalam menyusun resensi novel adalah sebagai berikut.
a. Tema
Tema apakah yang diungkap dalam novel? Apakah tema yang diungkapkan itu menarik pembaca secara umum? Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri cerita lain yang dibuatnya? Apakah tema dapat diterima sebagai kebenaran yang umum?
b. Alur Cerita
Bagaimana peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita? Apa keunikan susunan peristiwa yang digunakan pengarang? Apakah ada pembaruan susunan peristiwa dalam cerita itu?
c. Penokohan
Bagaimana pengarang memberi (menciptakan) watak atau karakter pada tokoh-tokohnya? Bagaimana sifat tokoh tersebut? Adakah keunikan dalam menciptakan watak tokoh?
d. Sudut Pandang
Sudut pandang apa yang dipakai pengarang untuk menyampaikan cerita?
Adakah keunikan sudut pandang dalam cerita?
e. Latar Cerita
Bagaimana latar cerita digunakan? Apakah latar ceritanya cocok dengan
peristiwa?
f. Nilai-nilai
Nilai-nilai apakah yang dapat diambil pembaca dari cerita? Adakah nilai-nilai baru yang dikembangkan?
g. Bahasa dan Gaya Cerita
Bagaimana bahasa yang digunakan pengarang? Apakah cerita disampaikan dengan cara humor, serius, atau sinisme?
h. Pengarang
Siapa pengarang cerita itu? Bagaimana latar belakang kehidupannya?
Bagaimana kreativitasnya?
Dalam sebuah resensi tidak semua cerita tersebut diulas oleh penulis. Biasanya penulis hanya memilih aspek yang dianggap paling menarik. Pertimbangan tentang kemenarikan itu bersifat relatif subjektif. Oleh karena itu, resensi novel itu bersifat subjektif pula.
Jika anda telah membaca novel secara keseluruhan, hal-hal yang harus dicatat untuk membuat resensi bisa mengikuti cara seperti yang telah dikemukakan di atas, atau mengikuti cara berikut.
a. Memberitahukan kepada masyarakat akan terbitnya buku baru dengan menginformasikan data-data, seperti judul novel, pengarang, penerbit, dan jumlah halaman.
b. Menginformasikan jenis novel, tema, alur cerita, penokohan, sudut pandang, latar cerita, nilai-nilai, bahasa dan gaya cerita, reputasi pengarang, dan latar belakang penerbitan.
c. Menyampaikan tujuan penulisan atau ringkasan novel.
d. Menegaskan keunggulan dan kelemahan novel, apakah bermanfaat bagi masyarakat atau tidak. Apakah novel itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atau tidak, bernilai bagi masyarakat atau tidak, dan seterusnya.
Kiat Praktis Menulis Resensi Buku
Resensi adalah tulisan yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan sebuah karya baik yang berupa buku maupun yang berupa karya seni. Tulisan ini biasanya dimuat di media cetak seperti koran, majalah, atau tabloid. Dilihat dari segi isinya terdapat berbagai macam resensi, antara lain resensi buku, resensi novel, resensi buku kumpulan cerpen, resensi film, resensi, patung, dan sebagainya.
Penulis resensi adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang bidang yang diresensi dan memiliki kemampuan untuk menganalisis sebuah karya secara kritis sehingga dapat menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari karya yang diresensi.
Resensi dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang sebuah karya sehingga pembaca mengetahui apakah karya yang diresensi itu merupakan karya yang bermutu atau tidak. Resensi akan sangat bermanfaat apabila karya yang diresensi relatif masih baru. Semakin baru karya yang diresensi, semakin baik. Hal itu dimaksudkan agar pembaca segera mengetahui apakah karya itu layak untuk dinikmati atau tidak.
Sekurang-kurangnya dalam resensi terdapat hal-hal berikut ini:
a. Judul resensi
b. Identitas karya (buku) yang diresensi
c. Uraian tentang jenis karya yang diresensi
d. Uraian tentang kelebihan dan kekurangan karya yang diresensi
e. Kesimpulan yang berisi penegasan kembali mengenai layak tidaknya karya tersebut untuk dinikmati oleh pembaca.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menulis resensi buku (novel) adalah:
a. Tahap Persiapan meliputi:
Membaca contoh-contoh resensi;
dan Menentukan buku yang akan diresensi.
b. Tahap Pengumpulan Data meliputi:
Membaca buku yang akan diresensi;
Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data, meliputi hal-hal yang menarik dan tidak menarik dari buku (novel) yang diresensi;
Mencatat data-data penulisan resensi yang telah diperoleh melalui membaca buku yang diresensi.
c. Tahap Penulisan meliputi:
Menuliskan identis buku;
Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan unsur-unsur intrinsik lainnya ); Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel) baik dari segi isi maupun bahasa;
Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan kalimatnya, kepaduan paragrafnya, diksinya, ejaan dan tanda bacanya. Membuat judul resensi.
Catatan:
Judul resensi harus singkat, menarik, dan menggambarkan isi resensi.
Cara menemukan kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi yaitu dengan cara membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis baik oleh pengarang yang sama maupun oleh pengarang lain yang meliputi segi isi atau pun bahasanya (untuk novel meliputi semua unsur intrinsiknya);
Mencari hal-hal yang menarik atau disukai dan hal-hal yang tidak disukai dari buku tersebut dan mencari alasan mengapa demikian.
Sumber : http://bahasaindosugik.blogspot.com/2010/10/resensi-buku.html
Nama : Stephanie.octaviani
Kelas : 3eb19
Npm : 21209655
Pelajaran : Bahasa Indonesia 2
Dosen : DIAH NURMALASARI, SPd
RESENSI
SURAT KECIL UNTUK
TUHAN
Judul Buku : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Inandra
Jumlah Halaman : 168 Halaman
ISBN : 9789791834612
Kisah Nyata Gadis Berusia 13 Tahun Bertahan Hidup Dari Kanker Ganas Paling Mematikan Di Dunia.
Kisah nyata seorang gadis cilik bernama Gita Sesa Wanda Cantika yang biasa dipanggil Keke ini menggerakkan hati seorang penulis Agnes Davonar,untuk mengangkat kisahnya ke dalam sebuah novel yang berjudul Surat Kecil untuk Tuhan. Ia mendapatkan kesempatan untuk menuangkan kisah nyata gadis kecil yang terkena kanker ganas, kanker jaringan lunak (Rabdomiosarkoma )yang merupakan penyakit kanker pertama di Indonesia kala itu. Awalnya ia hidup bahagia bersama keluarganya, meski sempat merasa sedih karena perceraian kedua orang tuanya. Hingga suatu hari, Keke mengalami sakit mata yang ternyata bukan sakit mata biasa, bukan pula sinus, tetapi itu adalah kanker ganas, kanker jaringan lunak. Namun ternyata berita sedih harus diterima Keke, ternyata ia mengidap penyakit yang disebut Rhabdomyosarcoma (kanker jaringan lunak) dan sudah berada di stadium 3.
Keke adalah pasien pertama di Indonesia dan dokter menyatakan bahwa usianya tinggal beberapa bulan lagi. Tapi ayah Keke tak menyerah, Keke pun harus menjalani tindakan kemotrapi hampir selama setahun yang membuat rambut Keke rontok, kulit kering dan ia sering merasa perutnya mual. Keke tampak buruk sekali, kecantikannya hilang. Keke sering mimisan, sulit bernapas dan matanya memerah lalu berair dan lama kelamaan ada benjolan yang semakin hari semakin besar di bawah kelopak mata bagian kiri. Walau begitu, ia tetap ingin ikut ujian sekolah. Bu Megawati sampai memberinya peringkat sebagai ‘Siswi Teladan’.
Ketabahan dan kesebaran Keke mendapat hadiahnya, karena dokter akhirnya menyatakan Keke sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa. Namun entah mengapa, kanker kembali menyerang lebih parah setahun berikutny. Keke tahu ia makin lemah, tapi Keke tak ingin tampak kalah, dan ia berusaha selalu tegar dan gigih melawan penyakitnya demi keluarga yang dicintainya dan sahabat-sahabatnya yang setia.
Hari-hari terus bergulir, di wajah Keke mulai timbul bengkak-bengkak. Semakin hari, tonjolan itu semakin bertambah besar. Keke semakin kehilangan indra penciuman dan kepekaannya. Mata kirinya mulai sulit melihat dengan jelas, seperti ada selaput putih tipis yang menutupi mata Keke. Dan kulit wajahnya juga memerah. Namun Keke tidak patah semangat. Keke tetap bersekolah dan melakukan ritunitas lain seperti biasanya.
Keke bersyukur mempunyai sahabat-sahabat dan keluarga yang selalu setia menemaninya bahkan disaat sakit parah seperti ini. Keke didampingi ayah tercinta dan kedua kakaknya melakukan pengobatan, dari pengobatan alternatif, operasi, sampai kemoterapi sudah dilakukannya. Kanker tersebut sempat di nyatakan bersih dari tubuhnya, namun beberapa bulan kemudian penyakit tersebut kembali lagi dan menyerang lebih ganasnya lagi dengan penyebaran yang tak terelakkan. Meskipun Tuhan sudah memberikan anugerah 3 tahun untuk bertahan serta berjuang menghadapi penyakitnya, akhirnya Tuhan lebih sayang kepada Keke. Keke pun menyerah menghadapi kanker ganas tersebut dan pergi menghadap Sang Pencipta-Nya.
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
Terjadi pada orang lain
Cuplikan di atas adalah sepenggal bait dari tulisan Keke, seorang penderita kanker ganas yang menyerang bagian wajah, Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak pertama di Indonesia.
Hingga pada tanggal 25 Desember 2006, Keke menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 11 malam. Di nafasnya terakhir itulah ia menuliskan sebuah surat kecil untuk Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada lagi air mata di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun. Tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya. Namun kisahnya menjadi abadi. Ribuan air mata berjatuhan ketika biografi pertamanya ini dikeluarkan secara online. Pesan Keke terhadap dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman.
Nama : Stephanie.octaviani
Kelas : 3eb19
Npm : 21209655
Pelajaran : Bahasa Indonesia 2
Dosen : DIAH NURMALASARI, SPd
Sabtu, 24 September 2011
penalaran deduktif-induktif, saya dan jurusan kuliah
PENALARAN DEDUKTIF-INDUKTIF
DAN
JENIS-JENIS DEDUKTIF-INDUKTIF
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Berbeda dengan penalaran induktif, penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan. contoh penalaran deduktif adalah :
- semua hewan punya mata
- anjing termasuk hewan
:. anjing punya mata
Penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar.
contoh penalaran induktif adalah :
kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata
:. setiap hewan punya mata
Penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.
Penalaran induktif ini mengangkat 1 kasus untuk ditarik dalam kesimpulan umumnya. contohnya kurang banyak. dan meski penalaran induktif sudah kuat dengan contoh yang banyak, kesimpulan induktif yang dihasilkan pun masih bisa dipertanyakan keabsahannya. sementara lebih jauh,
Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
Kedua penalaran tersebut di atas (penalaran deduktif dan induktif), seolah-olah merupakan cara berpikir yang berbeda dan terpisah. Tetapi dalam prakteknya, antara berangkat dari teori atau berangkat dari fakta empirik merupakan lingkaran yang tidak terpisahkan. Kalau kita berbicara teori sebenarnya kita sedang mengandaikan fakta dan kalau berbicara fakta maka kita sedang mengandaikan teori (Heru Nugroho; 2001: 69-70). Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua penalaran tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan dilaksanakan dalam suatu ujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika.
Upaya menemukan kebenaran dengan cara memadukan penalaran deduktif dengan penalaran induktif tersebut melahirkan penalaran yang disebut dengan reflective thinking atau berpikir refleksi. Proses berpikir refleksi ini diperkenalkan oleh John Dewey (Burhan Bungis: 2005; 19-20),
yaitu dengan langkah-langkah atau tahap-tahap sebagai berikut :
• The Felt Need, yaitu adanya suatu kebutuhan. Seorang merasakan adanya suatu kebutuhan yang menggoda perasaannya sehingga dia berusaha mengungkapkan kebutuhan tersebut.
• The Problem, yaitu menetapkan masalah. Kebutuhan yang dirasakan pada tahap the felt need di atas, selanjutnya diteruskan dengan merumuskan, menempatkan dan membatasi permasalahan atau kebutuhan tersebut, yaitu apa sebenarnya yang sedang dialaminya, bagaimana bentuknya serta bagaimana pemecahannya.
• The Hypothesis, yaitu menyusun hipotesis. Pengalaman-pengalaman seseorang berguna untuk mencoba melakukan pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Paling tidak percobaan untuk memecahkan masalah mulai dilakukan sesuai dengan pengalaman yang relevan. Namun pada tahap ini kemampuan seseorang hanya sampai pada jawaban sementara terhadap pemecahan masalah tersebut, karena itu ia hanya mampu berteori dan berhipotesis.
• Collection of Data as Avidance, yaitu merekam data untuk pembuktian. Tak cukup memecahkan masalah hanya dengan pengalaman atau dengan cara berteori menggunakan teori-teori, hukum-hukum yang ada. Permasalahan manusia dari waktu ke waktu telah berkembang dari sederhana menjadi sangat kompleks; kompleks gejala maupun penyebabnya. Karena itu pendekatan hipotesis dianggap tidak memadai, rasionalitas jawaban pada hipotesis mulai dipertanyakan. Masyarakat kemudian tidak puas dengan pengalaman-pengalaman orang lain, juga tidak puas dengan hukum-hukum dan teori-teori yang juga dibuat orang sebelumnya. Salah satu alternatif adalah membuktikan sendiri hipotesis yang dibuatnya itu. Ini berarti orang harus merekam data di lapangan dan mengujinya sendiri. Kemudian data-data itu dihubung-hubungkan satu dengan lainnya untuk menemukan kaitan satu sama lain, kegiatan ini disebut dengan analisis. Kegiatan analisis tersebut dilengkapi dengan kesimpulan yang mendukung atau menolak hipotesis, yaitu hipotesis yang dirumuskan tadi.
• Concluding Belief, yaitu membuat kesimpulan yang diyakini kebenarannya. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada tahap sebelumnya, maka dibuatlah sebuah kesimpulan, dimana kesimpulan itu diyakini mengandung kebenaran.
• General Value of The Conclusion, yaitu memformulasikan kesimpulan secara umum. Konstruksi dan isi kesimpulan pengujian hipotesis di atas, tidak saja berwujud teori, konsep dan metode yang hanya berlaku pada kasus tertentu – maksudnya kasus yang telah diuji hipotesisnya – tetapi juga kesimpulan dapat berlaku umum terhadap kasus yang lain di tempat lain dengan kemiripan-kemiripan tertentu dengan kasus yang telah dibuktikan tersebut untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Proses maupun hasil berpikir refleksi di atas, kemudian menjadi popular pada berbagai proses ilmiah atau proses ilmu pengetahuan. Kemudian, tahapan-tahapan dalam berpikir refleksi ini dipatuhi secara ketat dan menjadi persyaratan dalam menentukan bobot ilmiah dari proses tersebut. Apabila salah satu dari langkah-langkah itu dilupakan atau dengan sengaja diabaikan, maka sebesar itu pula nilai ilmiah telah dilupakan dalam proses berpikir ini.
Jenis-jenis Penalaran Deduktif
Silogisme
Silogisme merupakan proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi).
Macam-macam Silogisme :
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Contoh :
Premis Mayor : Tidak ada manusia yang kekal
Premis Minor : Socrates adalah manusia
Kesimpulan : Socrates tidak kekal
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya Menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
Premis Mayor : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Premis Minor : Air tidak ada.
Kesimpulan : Manusia akan kehausan.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
Premis Mayor : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Premis Minor : Nenek Sumi berada di Bandung.
Kesimpulan : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Entimen
Entimem atau Enthymeme berasal dari bahasa Yunani “en” artinya di dalam dan “thymos” artinya pikiran adalah sejenis silogisme yang tidak lengkap, tidak untuk menghasilkan pembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan dalam sebuah entimem, penghilangan bagian dari argumen karena diasumsikan dalam penggunaan yang lebih luas, istilah "enthymeme" kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan argumen yang tidak lengkap dari bentuk selain silogisme. Menurut Aristoteles yang ditulis dalam Retorika, sebuah "retorik silogisme" adalah bertujuan untuk pembujukan yang berdasarkan kemungkinan komunikan berpendapat sedangkan teknik bertujuan untuk pada demonstrasi.
Kata lainnya, entimem merupakan silogisme yang diperpendek.
Contoh :
Rumus Entimem
PU : Semua A = B : Pegawai yang baik tidak pernah datang terlambat.
PK : Nyoman pegawai yang baik.
S : Nyoman tidak pernah datang terlambat
Entimem : Nyoman tidak pernah datang terlambat karena ia pegawai yang baik
Jenis-jenis Penalaran Induktif
1. GENERALISASI
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Atau dengan kata lain proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:
Grace Natalie adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
Fessy Alwi adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
Generalisasi : Semua presenter berita berparas cantik.
Pernyataan "semua presenter berita berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Sahih atau tidak sahihnya kesimpulan dari generalisasi itu dapat dilihat dari hal-hal yang berikut :
a) Data-data itu harus memadai jumlahnya. Makin banyak data yang dipaparkan maka makin sahih simpulan yang diperoleh.
b) Data-data itu harus mewakili keseluruhan. Dari data yang sama itu akan dihasilkan kesimpulan yang sahih.
c) Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data.
Macam-Macam Generalisasi :
1.1 Generalisasi sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh:
sensus penduduk
1.2 Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh:
Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
2. ANALOGI
adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama atau banyak persamaannya.
Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut:
1. Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
2. Analogi dilakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.
3. Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.
Contoh :
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik
3. Hubungan Kausal.
Adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hal ini terlihat ketika tombol ditekan yang akibatnya bel berbunyi. Dalam kehidupan kita sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita temukan, seperti :
Contoh :
Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.
Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antar masalah yaitu sebagai berikut:
1. Sebab akibat
Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B, C, dan seterusnya. Sehingga efek dari suatu peristiwa yang diaanggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran.
Contoh :
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
2. Akibat sebab
Akibat sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip dengan entimen. Akan tetapi dalam penalaran jenis akibat sebab ini, Peristiwa sebab merupaka simpulan.
Contoh :
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3. Akibat-akibat
Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.
Contoh:
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah
Sumber :
http://ssantoso.blogspot.com
http://myth90.blogspot.com/2011/02/penalaran-deduktif.html
http://firstdiyana.blogspot.com/2011/04/jenis-jenis-penalaran-induktif.html
SAYA DAN JURUSAN KULIAH
Nama saya Stephanie.Octaviani. saya anak kedua dari dua orang bersaudara. Anak pertama namanya adalah frans Benjamin,dia adalah kakak saya. Dan yang kedua adalah saya. Saya dibesarkan oleh keluarga yang sederhana. Tapi sekarang saya hanya tinggal bersama seorang ibu dan kakak saya. Orang tua saya sudah lama berpisah. Sejak kecil saya dibesarkan oleh ibu saya. Saya bangga mempunyai seorang ibu yang luar biasa hebatnya. Dia membesarkan saya juga kakak saya hanya seorang diri. Ibu saya selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Bagaimanapun keadaan dirinya dia tidak pernah menunjukkan kepada anak-anaknya. Dia ingin selalu anak-anaknya bahagia, dan hidup secara baik,rendah hati, dan sederhana. Dia selalu mencukupkan kebutuhan kami. Dia berjuang dan berusaha sekuat tenaganya. Dia tak kenal lelah. Saya dan kakak saya sangat bahagia mempunyai seorang ibu yang luar bisa hebat.disaat anaknya sedih dan membutuhkan pertolongan, ibu selalu hadir menemani dan memberikan kebahagian.dia selalu ada saat kami membutuhkan Dia. Meski tanpa seorang ayah, hidup kami pun bahagia. Saya sangat beruntung mempunyai keluarga yang selalu ada di saat saya membutuhkan mereka. Ibu saya selalu memberikan semangat untuk saya. Ibu saya juga selalu mengajarkan hal-hal yang baru dalam kehidupan saya. Saya juga senang mempunyai seorang kakak yang sangat baik. Dia selalu melindungi saya, menjaga saya, dan memberikan yang terbaik untuk saya. Dia tidak ingin adiknya terluka.
Saya sangat senang saya punya kakak yang selalu ada di saat saya membutuhkan dia. Meskipun terkadang kakak saya juga suka membuat saya kesal dengan dirinya, tapi Dia adalah kakak yang luar biasa, pelindung untuk saya juga ibu saya. Saya juga senang mempunyai seorang kakek yang sangat sayang kepada saya, sejak saya tidak tinggal bersama ayah saya, kakek saya yang memberikan sebuah kasih sayang seorang ayah untuk saya. Dia selalu memenuhi kehidupan saya. Kakek saya selalu memberikan apa yang saya ingin kan. Meskipun berbanding terbalik dengan nenek saya, kalau nenek saya Dia menyanyangi kakak laki-laki saya. Tapi saya tidak iri, karena saya di sayang oleh kakek saya. Saya mempunyai keluarga besar yang begitu hebatnya.
Dan saya selalu mengingat pesan-pesan ibu saya kepada saya. Dan ketika saya sedang marah atau saya dendam kepada seseorang ibu saya juga bilang” maafkanlah mereka, biar tuhan yang membalasnya” lalu saya berfikir ibu saya benar untuk apa saya harus marah dan dendam kepada seseorang, lebih baik saya memaafkannya, dan biar tuhan yang menentukan semua hukumannya untuk mereka. Karena saya tidak berhak untuk menghukum mereka, saya juga manusia sama seperti mereka. Ibu saya juga bilang kalau kamu sudah sukses jangan lupa lihat kebawah, jangan jadi congkak dan sombong, tetaplah rendah hati dan bantulah orang yang butuh pertolongan kamu. Kata-kata yang luar biasa yang akan selalu ingat dari seorang ibu yang sangat luar biasa hebatnya.
Saya memilih jurusan kuliah akuntansi karena orang tua saya, saya sangat menghormati orang tua saya. Walaupun saya belum begitu memahami akuntansi saya mencoba untuk belajar dan mencintai apa yang sudah saya ambil. Saya menginginkan jadi seorang Hukum atau psikolog. Akan tetapi orang tua saya tidak mengingankan saya mengambil jurusan itu. Tapi apapun pilihan orangtua saya yang pilih saya yakin ini semua buat masa depan saya kelak. Saya mulai mempelajari akuntansi di universitas gunadarma. Saya pernah mendapatkan pelajaran akuntansi dasar dari SMP. Saya coba untuk belajar lagi memahami,mengerti apa itu akuntansi.
Saya ingin orangtua saya bahagia. Tapi terkadang saya berdoa semoga tuhan memberikan kemudahan pada saya untuk bisa mengerti dan menangkap segala yang sudah di ajarkan oleh para dosen,supaya saya dating ke kampus itu tidak sia-sia.walau hanya dapat sedikit, tapi saya bersyukur. Saya selalu menginginkan yang terbaik untuk orangtua saya.karena saya sangat menyanyangi Ibu saya, yang sudah bekerja keras untuk menjadikan saya menjadi seorang anak yang berguna untuk Nusa dan Bangsa. Juga saya ingin membantu Negara ini agar tidak ada lagi para koruptor.
Saya ingin menjadi akuntan yang jujur dan dapat di percaya oleh Negara saya sendiri. Tidak mempermalukan orangtua saya kelaknya. Saya tidak menginginkan kemiskinan semakin banyak. Banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak, banyak anak-anak yang masih kecil sudah harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya. Saya menginginkan perekonomian Negara ini kembali bersih dan semua bisa mendapatkan hak-haknya. Orangtua bagi saya adalah segalanya. Dia bukan hanya seorang ibu,tetapi dia juga bisa menjadi seorang kakak,sahabat dan teman yang paling baik buat saya. Dia tidak pernah meninggalkan saya.
Saya akan terus berjuang sampai saya mendapatkan gelar sarjana akuntansi saya.
Nama : Stephanie.octaviani
Kelas : 3EB19
Npm : 21209655
Pelajaran : Bahasa Indonesia 2
Dosen : DIAH NURMALASARI, SPd
Langganan:
Postingan (Atom)